Konstruksi Teologi Persahabatan dari Tradisi Saroan di Toraja
Abstract
Toraja is widely known for its attractive cultural richness, which is preserved in Rambu Tuka and Rambu Solo. Toraja people see the term saroan as a community formed to strengthen social integration. This article, using qualitative methods and a descriptive phenomenological approach, aims to describe the phenomenon of friendship relations framed in the Saroan tradition. Data about saroan was collected through direct observation and semi-structured interviews, and a literature study was utilized to explore the theme of friendship. The research results found that friendship in saroan is lived by a moral bond that moves group members to be responsible and maintain the value of friendship in the act of mutual acceptance and respect (singga' sengkaran, siporannu, sipopa'di). The friendly relationship built in saroan goes beyond genealogical boundaries (rarabuku), as is also expressed in the book of Proverbs 17:17, about a friend who shows love at all times and becomes a brother in difficulties. Friendly relationships are built through openness and a willingness to give and receive. These values are the glue for harmonization in saroan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiprasetya, Joas. “Nabi Dan Sahabat: Teologi Publik Sebagai Keterlibatan Simbolis.” BIA’ Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 5 (2022).
———. “Pastorasfriend: Reinterpreting Christian Leadership.” WILEY Jurnal Dialog 57 (2018).
Bala, Kristoforus. “ALLAH TRITUNGGAL: ALLAH YANG BERSAHABAT.” In KAMU ADALAH SAHABATKU Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, edited by
Barus, Mariati. “,Persahabatan Menurut Alkita Dan Relevansinya Bagi Masa Kini.” ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 3 (2020).
Borg, Marcus J. KALI PERTAMA JUMPA YESUS KEMBALI Yesus Sejarah Dan Hakikat Iman Kristen Masa Kini. Jakarta: Gunung Mulia, 2003.
Browning, W.R.F. Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
F.X. Kurniawan, Markus Situmorang, and Charles Virgenius Setiawan. 30th ed. Malang: Percetakan DIOMA Malang, 2020.
Gultom, Joyada Eliezer Hasian. “Kristus Sang Undangan – Redefinisi Allah Sebagai Sahabat Yang Persuasif Dan Bukan Memaksa.” Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 6 (2023).
Kahija, YF La. Penelitian Fenomenologis. Yogyakarta: KANISIUS, 2017.
Kistanto. “RECEATED: SIMBOL MATAA DUKU’ Suatu Kajian Kritis Tentang Simbol Mantaa Duku’ Pada Upacara Rambu Solo’ Di Tana Toraja.” KINAA UKI Toraja 1 (2016).
Markus, Feky. “Kekerabatan Orang Toraja Kristen-Islam Berdasarkan Nilai Kultural Tongkonan Dan Falsafah Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate.” ARUMBAE: Jurnal Ilmiah Teologi dan Studi Agama 4, no. 2 (2022).
Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA, 2011.
Saputra, Brury Eko. “YESUS SAHABAT PEMUNGUT CUKAI DAN ORANG BERDOSA.” Jurnal Theologia Aletheia 20 (2018).
Sarira, Y.A. Rambu Solo’ Dan Persepsi Orang Kristen Tentang Rambu Solo’. Rantepao: PUSBAG GEREJA TORAJA, 1996.
Sudarminta, J. “MAKNA PERSAHABATAN SEBUAH TINJAUAN DARI PERSPEKTIF FILSAFAT.” Seri Filsafat & Teologi 30 (2020).
Susanta, Yohanes Krismantyo. “Gereja Sebagai Persekutuan
Persahabatan Yang Terbuka Menurut Jürgen Moltmann.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen 2, no. 1 (2020): 105–126.
———. “‘Menjadi Sesama Manusia’ Persahabatan Sebagai Tema Teologis Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Bergereja.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 2, no. 2 (2018): 103.
SX, P. Nattye. TORAJA Ada Apa Dengan Kematian? Yogyakarta: Gunung Sopai, 2021.
Tangdilintan, L. T. Toraja Dan Kebudayaannya. Tana Toraja: Yayasan Lepongan Bulan, 1981.
Tangdilintin, Philips. “Reinterpretasi Dan Reaktualisasi Budaya Toraja Interpretasi Gelombang Kedua Dan Revitalisasi Nilai-Nilai Autentik Budaya Toraja.” In Reinterpretasi Dan Reaktualisasi Budaya Toraja. Yogyakarta: Gunung Sopai, 2012.
Tangirerung, Johana R. Berteologi Melalui Simbol-Simbol Upaya Mengungkap Makna Injil Dalam Ukiran Toraja. Jakarta: Gunung Mulia, 2017.
Tisera, Guido. Yesus Sahabat Di Perjalanan. 1st ed. Maumere: Ladalero, 2003.
Wawancara
D.K. Tandipayung, Wawancara (Pemerhati Budaya). wawancara oleh Yawan Minaldi P, Sesean, 20 Desember 2022.
Semuel Tangke, (Pemerhati Budaya). wawancara oleh Yawan Minaldi P, Sa’dan 24 Desember 2022.
Lukas Batara, Wawancara Yawan Minaldi P, Nanggala, 8 Desember 2022.
DOI: https://doi.org/10.37429/arumbae.v6i1.1144
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 yawan Minaldi Paonganan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ARUMBAE diindeks oleh:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Generic License.