DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL DARI EKSTRAK KULIT PISANG (MUSA PARASIDIACA) PADA AMGPM RANTING HOSANA CABANG PNIEL BATU GAJAH
Jondry Adrian Hetharie, Stenly Salenussa
Abstract
Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) ranting Hosana adalah salah satu wadah pembinaan generasi muda Gereja yang tidak berorientasi profit. Berjarak lebih kurang 3 Km dari pusat kota menunjukan mereka tidak ketinggalan dalam berbagai aspek. Namun dalam kenyataannya masih ada permasalahan yang mereka hadapi, diantaranya terkait pengolahan limbah pelaku usaha kulit pisang. Pada wilayah pelayanan AMGPM Ranting Hossana ini terdapat 4 orang penjual pisang goreng dengan rata-rata perharinya seorang penjual dapat menghabiskan 3-4 sisir pisang atau sekirtar 60-80 buah pisang, karena setiap sisir pisang terdiri dari 15-20 buah. artinya terdapat 320 buah kulit pisang yang sealau dibuang stiap harinya pada sugai Batu Gajah tanpa dimanfaatkan karena minimnya pengatahun dan informasi bagi masyarakat termasuk pemuda gereja. Kulit pisang merupakan limbah buah pisang yang memiliki kandungan air, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, besi, dan mengandung vitamin B6 serta B12 yang cukup tinggi. Pengolahaan limbah kulit pisang ini tidak saja memebrikan nilai ekomois, tetapi juga membantu mengurangi pencegahan banjir akibat sampah kulit pisang yang dibuang sembarangan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, tim PKM UKIM melakukan FGD dengan pengurus dan anggota AMGPM Ranting Hosana untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapi. Solusi yang ditawarkan yaitu melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengolahan limbah kulit pisang, manfaat kandungan yang ada pada kulit pisang serta pelatihan pengolahan kulit pisang menjadi kue pisang banana cake. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pelatihan. Kegitan ini telah dipublikasikan pada media Maluku News dan diupload melalui chanel youtube official LPM UKIM