Merawat Hidup Bersama Di Tengah Kemajemukan dan Konflik Antarumat Beragama
Abstract
Wayame is one of the villages that did not get involved in the social conflict in 1999. This does not mean that Wayame village does not care about other villages because it does not participate in conflicts. However, in Wayame village, it is true that the conflict only brings destruction in the social ties of the community which in turn can have a traumatic impact on the pluralistic Wayame community. Wayame Village, which is not involved in the conflict and looks harmonious - is not as easy as one might imagine. The existence of a harmonious life process in the midst of diversity in Wayame village has hard efforts made by village governments, religious leaders, and especially people who have a love for Wayame village. Efforts and work to maintain harmony in Wayame village require the involvement of all elements of society, therefore Wayame village formed a TEAM 20 consisting of 10 Christians and 10 Muslims to maintain the stability of the village and the community so as not to get involved in the conflict at that time. In efforts to maintain harmony in the midst of a pluralistic society, it is necessary to understand the religions that exist in society, therefore the theology of religions is necessary to find a common goal as religious human beings in the midst of diversity.
Full Text:
PDFReferences
Adiprasetya Joas. Mencari Dasar Bersama: Etika Global dalam Kajian Posmodernisme. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Al Qurthuby Susanto. “Teologi Islam, Teologi Marxis?,†dalam Kemurahan Allah Yang Mengampuni: Festschrift dalam rangka ulang tahun ke-70 Pdt. Dr. Arnold Nicolas Radjawane, peny. I. W.
J . Hendriks, Elifas T. Maspaitella, Rudy Rahabeat. 657. Ambon: Program Pascasarjana Agama dan Kebudayaan: Fakultas Teologi UKIM & Galang Press, 2008.
Ajaran Gereja Protestan Maluku. Hasil Keputusan Sinode ke-38 GPM, 2016.
Asagaf Said. “Merawat Perdamaian dan Membangun Kesejahteraanâ€, Dalam Merawat Perdamaian 20 Tahun Konflik Malukuâ€, peny. Fitriati Dkk, 3-4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama – M&C, 2019.
De Jonge Chiristiaan. Apa itu Calvinisme. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
Dokumen Keesaan Gereja: Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (DKG – PGI) 2014-2019. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.
Gaspersz. G. C Steve dan Souisa. N Nancy. “Teologi Agama – Agama di Indonesia: Menelisik Pengembangan dan Tantangannya.†Dalam Harmoni: Jurnal Multikultural dan Multireligius. Vol. 18 No. 2, 2019.
Gaspersz Steve. “Agama – Agama dan Spiritualitas Mengindonesia: Prespektif Sosial – Budaya Kristianiâ€. Dalam Mozaik Moderasi Beragama: dalam Prespektif Kristen, peny. Tim Pelaksana Redaksi Penyusunan Buku, 118. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.
Gaspersz. G. C Steve. “Relasi Muslim-Kristen di Pulau Ambon: Menegosiasikan Identitas Keagamaan, Otoritas Kebudayaan dan Modernitas di Leihitu, (Nusantara Institute Working Paper Series No 1: Nusantara Institute, 2021.
Goldstein Joseph. A Heart Full of Peace. Boston: Wisdom, 2011.
Hetharia. H Henky. â€Menghidupkan Kembali Kaidah Emas ( Golden Rule) sebagai Upaya Memperkuat Masyarakat Multikultural di Maluku ( Suatu Tawaran Etika Agama – Agama yang Pro-Hidup ).†dalam Spiritualitas Pro-Hidup : Buku Pengormatan 70 Tahun Pdt. (Em.) Dr. I. W. J. Hendriks, peny. A. M. L. Batlajery, dkk. 199-200. Jakarta: BPK Gunung Mulia Bekerja Sama Fakultas Teologi UKIM, 2017.
Hendriks. I. W. J. “Apakah Konflik Sosial Maluku akan Terulangâ€, Dalam Merawat Perdamaian 20 Tahun Konflik Maluku, peny. Rachma Fitriati Dkk, 55. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama – M&C, 2019.
Knitter. F. Paul. Satu Bumi Banyak Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
___________. Pengantar Teologi Agama – Agama. Yogyakarta: Kanisius, 2017.
Newbigin Lesllie. Injil dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.
Pariela. D Tonny. Damai di Tengah Konflik Maluku. Salatiga: Program Pascasarjana Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana, 2008.
Rasyid Imron,. Silalahi. P Esther , Peranto Sopar, dkk. Penguatan Mekanisme Pemantauan Konflik di Maluku. Centre for Humanitarian Dialogue, The Habibie Center dan Institusi Tifa Damai Maluku: Uni Eopa, 2016.
Retnowati. “Menuju Kehidupan Beragama yang Ramaâ€, Dalam Mozaik Moderasi Beragama: dalam Prespektif Kristen, peny. Tim Pelaksana Redaksi Penyusunan Buku, 37.Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.
Tim Balitbang PGI. Meretas Jalan Teologi Agama – Agama di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.
Titaley. A John. Religiositas di Dalam Alinea Tiga: Pluralisme, Nasionalisme dan Transformasi Agama-Agama. Salatiga: Satya Wacana University Pers, 2013.
Titing-Sipahelut Leonora. Yesus dalam Dialog Islam – Kristen: Suatu Titik Temu. Yogyakarta: Galang Pres, Lesmu Ambon, 2011.
Sairin Weinata. Kerukunan Umat Beragama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002.
Schumann. H Olaf. Pendekatan Pada Ilmu Agama-Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015.
______________. Menghadapi Tantangan, Memperjuangkan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
Suliantoro Wibowo Bernadus. Nilai Keadilan di Balik Ritual Sederhana Hutan Wonosadi, Gunung Kidul, Jateng dalam kearifan Lokal Pancasila “Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan. Yogyakarta: Kanisus, 2015.
Watloly Aholiab. Cermin Eksistensi Masyarakat Kepulauan dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Intimedia Cipta Nusantara, 2013.
Watloly Aholiab. “Moderasi Beragama dalam Jagat Spiritual Indonesiaâ€. Dalam Mozaik Moderasi Beragama, peny. Tim Pelaksana Redaksi Penyusunan Buku, 88. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019.
Wiliam Chang Ofmcap. Perjumpaan Pancasila dan Kristisanitas: Reposisi Relasi Negara dan Agama dalam Masyarakat Plural, Mateus Mail. Yogyakarta: Lamalera, 2009.
Willi Marxen. Pengantar Perjanjian Baru: Pendekatan Kritis Terhadap Masalah-Masalahnya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
Wakano Abidin. “Membangun Hidup Orang Basudara di Maluku dalam Konteks Masyarakat Plural.†dalam Kemurahan Allah Yang Mengampuni: Festschrift dalam rangka ulang tahun ke-70 Pdt. Dr.
Arnold Nicolas Radjawane, peny. I. W. J . Hendriks, Elifas T. Maspaitella, Rudy Rahabeat 688-689. Ambon: Program Pascasarjana Agama dan Kebudayaan: Fakultas Teologi UKIM & Galang Press, 2008.
Yawangeo. A. A. Agama dan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
_____________. Allah Mengizinkan Manusia Mengalami Diri-Nya. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.
______________. Tidak Ada Negara Agama: Satu Nusa Satu Bangsa. (Jakarta: Biro Penelitian dan Komunikasi PGI dan BPK Gunung Mulia, 2015.
DOI: https://doi.org/10.37429/arumbae.v3i1.601
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Prasetio L. Th Matitaputty

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
<
ARUMBAE diindeks oleh:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Generic License.